topmetro.news, Langkat – Gubernur Sumut Bobby Nastion serta Tim Gabungan TNI/Polri dan Satpol PP Deliserdang/Prov.Sumut, melakukan perubuhan Markas DPD GRIB Jaya Sumatera Utara yang diduga merangkap dijadikan Tempat Hiburan Malam (THM) Marcopolo di Jalan Sei Petani Tanjung Pamah Kabupaten Deliserdang, berbatasan dengan Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, Kamis (14/8/2025), mulai pukul 13.00 WIB.
Dari pantauan topmetro.news, situasi kegiatan perubuhan Markas GRIB Jaya di Marcopolo tersebut tidak ubah seperti medan perang. Ribuan personil dari TNI/Polri bersenjata laras panjang dan Polisi Anti Guru Hara, serta ratusan personil Satpol PP Deliserdang dan Provinsi Sumut, merangsek masuk untuk memecah konsentrasi anggota Ormas GRIB Jaya yang saat itu kebetulan sedang mengadakan kegiatan dan dihadiri sekjen serta pengurus DPP GRIB Jaya Jakarta.
Tampak hadir di lokasi, Pangdam I/BB, Kasdam I/BB beserta perwira tinggi dan menengah, Kapolda Sumut Irjen Pol Wisnu Hermawan Februanto, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Gidion Arif Setyawan SIK SH MHum, Wakapolrestabes, beserta perwira lainnya, Kasatpol PP Kabupaten Deliserdang, Kasatpol PP Sumut, Bupati Deliserdang Asri Luddin Tambunan, Bupati Langkat H Syah Afandin SH, Sekda Langkat H Amril SSos, Walikota Binjai, Dandim 0203/Lkt.
Awalnya, rombongan Dirresnarkoba Polda Sumut Kombes Pol Jean Calvin Simanjuntak beserta jajaran Ditresnarkoba Polda Sumut, melakukan pembicaraan dengan Tim PH dan Sekjen GRIB Jaya dan mencoba menenangkan massa ormas.
Selanjutnya, tiba-tiba seperti ‘air bah’ rombongan pasukan TNI bersenjata lengkap, pasukan Brimob serta pasukan Polisi Anti Guru Hara dan Resmob, yang jumlahnya ribuan personil merangsek masuk.
Saat itu, Kombes C Calvin Simanjuntak dan anggota ditemani pengurus memasuki ruangan Markas GRIB Jaya dan memerika seluruh ruangan. Namun, Tim tidak menemukan adanya tanda-tanda ditemukannya narkoba.
Saat itu, melihat adanya perlatan DJ yang biasanya dioperasikan pemutar musik diskotik. Sehingga pihak Polda meyakini jika Markas DPD GRIB Jaya tersebut juga dimanfaatkan menjadi lokasi Tempat Hiburan Malam (THM) Diskotik Marcopolo.
Sementara itu, Kasatpol PP Deliserdang didampingi Kombes Pol Jean C Simanjuntak membacakan Surat Peringatan (SP) terkait undangan kepada pihak pengelola Marcopolo untuk hadir terkait keberadaan gedung dan operasionalnya.
Namun, pihak Marcopolo mengatakan jika mereka tidak pernah menerima SP sebagaimana yang disampaikan. Pihak Marcopolo meminta bukti terkait tanda terima jika memang pihak Marcopolo telah menerima surat tersebut.
“Kami sudah memberikan SP sebanyak tiga kali, namun pihak pengelola Marcopolo sepertinya mengabaikannya. Jadi, hari ini terpaksa kami akan melakukan pembongkaran paksa,” ujar Kasatpol PP Deliserdang.
Terlihat, dua alat berat jenis escavator sudah berada dekat lokasi bangunan. Pengurus dan anggota Ormas GRIB Jaya mencoba berkomunikasi dengan Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Namun, Bobby Nasution tetap ‘keukeuh’ agar bangunan Markas GRIB Jaya DPD Sumut tersebut harus dibongkar dengan alasan, lokasi tersebut merupakan lahan perkebunan dan tidak memiliki izin, juga dijadikan sebagai lokasi THM Diskotik yang berkaitan dengan peredaran narkoba.
Selanjutnya, seluruh anggota dan pengurus GRIB Jaya berupaya mencegah alat berat untuk merobohkan bangunan. Namun, karena jumlah mereka tidak sebanding dengan jumlah seluruh personil TNI/Polri sarta Satpol PP, akhirnya tidak bisa berbuat banyak.
Upaya untuk menduduki dua alat berat yang siap menghancurkan bangunan gedung tersebut pun gagal. Mereka kalah jumlah dengan personil TNI/Polri bersenjata lengkap, Brimob dan Polisi Anti Guru Hara.
Akhirnya, Gedung Markas GRIB Jaya tersebut mulai diruntuhkan menggunakan dua alat berat jenis escavator. Bahkan, pihak Pemprov Sumut mendatangkan kembali tiga alat berat tambahan jenis buldozer (2 unit) dan escavator tambahan 1 unit.
Bahkan, hingga menjelang sore, pasukan Arhanuds dan Brimob Polda Sumut tambahan datang kembali ke lokasi. Sehingga situasi area tersebut semakin ramai. Hingga sore hari, kegiatan penghancuran Markas GRIB Jaya tersebut masih berlangsung.
reporter | Rudy Hartono